Jangan Mengadu Domba

Minggu ini,lebih tepatnya pada hari jumat, gue gak sengaja bertemu dengan salah satu teman SMP. Namanya Adi. Di masa sekolah dulu, dia termasuk anak yang pandai bergaul. Gue pertama kali berkenalan dengannya ketika gue mengikuti kegiatan ekstrakurikuler bulutangkis. Awalnya gue mengikuti  ekstra bulutangkis itu karena kewajiban dari sekolah untuk mengikuti eksul minimal 1. Akan tetapi, gue bingung dan akhirnya memutuskan mengikuti apa yang sahabat gue ikuti. Nyatanya, sahabat gue ini ternyata berteman dengan Adi, sehingga, secara otomatis gue juga berkenalan dan berteman dengannya.

Gue bertemu dengan Adi secara tidak sengaja. Ketika sedang mencari buku di suatu pertokoan, dia menyapa gue terlebih dahulu. Sedikit basa-basi dan gue berpikir untuk mengajaknya ngobrol. Kabar baiknya, dia tidak menolak. Kita pergi ke satu cafe yang tidak terlalu ramai. Layaknya sahabat lama, kami sedikit bernostalgia masa-masa ketika sedang sekolah. Dilanjut dengan gue menayakan kesibukannya sekarang.

Tak terasa, mungkin sudah sekitar 1 jam kami berbincang-bincang. Saat gue mau cabut, Ia memberi tahu kalau beberapa waktu yang lalu dia bertemu dengan sahabat gue yang tadi gue bilang kalau gue mengikuti ekskul yang dia ikuti. Namun yang mengagetkan, Adi menceritakan kalau sahabat gue ini sempat menjelek-jelekan gue. Ditambah, gue merasa tidak pernah ada masalah dengannya. Lantas, apa yang membuatnya menjelek-jelekan gue? Di luar omongan Adi yang mungkin benar ataupun tidak, gue merasa seperti di adu domba. Untungnya, gue bukan tipe orang yang mudah emosi. Jadi tidak gue permasalahkan itu semua.

Poin gue adalah, kalau memang kalian mendapat suatu informasi ataupun fakta berita tentang orang lain, baik itu tentang kehidupannya dan apa pun itu. Ditambah, kalian dengan sadar mengerti apabila informasi itu kalian beri tahukan kepada orang yang bersangkutan dapat menimbulkan kekesalan, maka tolong jangan disampaikan. Menurut gue, kita sebagai pendengar, tidak memiliki hak atau pun kewajiban untuk menyampaikan isi hati orang lain. Ditambah kalau kita mengerti itu adalah aib atau hal yang baiknya kita simpan sendiri. Biarkan orang lain tidak tahu, dengan tujuan supaya terhindar dari yang namanya keributan.


Sekian...

Comments