Suara Mereka


Hari ini gue libur. Karena libur, gue mengsibukkan diri dengan membaca buku. Buku apa? Buku novel. Tolong jangan meremehkan kegiatan gue dengan kata-kata "Ih pengangguran, masa baca buku doang." Atau "Daripada lu baca buku doang, mending isi hari lu dengan belajar atau cari uang." Oke, lanjut.

Sekitar jam 2 siang, ada suara bel bunyi. "Tumben ada tamu siang-siang." Di saat gue buka, apa yang gue temukan? Ternyata kosong, tidak ada apa-apa. Gak ada apapun di depan rumah. "Hmm? Perasaan gue ga salah denger." Gue balik ke kamar. Gak lama kemudian, ada yang nge-bel lagi, "Duh siapa sih, ganggu aja." Gue kesal.

Kembali ke luar, tetep sama, kosong. Karena kesal, gue putuskan untuk gak ngecek lagi, apapun itu. Mau ada bell kek, ada orang ngetok kek, bodo amat. Kembali gue menikmati hari gue dengan membaca buku. Anehnya, setelah itu gak ada lagi yang membunyikan bell sama sekali. "Bagus dong sudah ga ada lagi yang iseng." Iya bagus, sampai jam 7 malem.

Entah kenapa, gue biasanya ga pernah mandi di atas jam 6 malam. Tapi rasanya hari ini gerah banget. Karena itu gue putuskan untuk mandi di saat itu juga. Oh ya, keluarga gue sudah biasa naruh handuk di jemuran, di teras. Otomatis gue harus keluar dulu untuk ngambil handuk. Gue jalan, dan di saat gue letakkan tangan gue di atas gagang pintu, Tok tok tok.

Posisi tangan gue sudah di atas gagang pintu. Reflek, gue langsung buka pintunya. Yak bener, sama seperti tadi siang, kosong. Bedanya, ini suaranya tepat di depan pintu ruang tamu. Bulu kuduk gue mulai berdiri, keringat mulai bercucuran, dan gemetar sudah mulai datang. BRUAKK.. pintu gue banting dan gue terbirit-birit lari ke kamar.

Mungkin karena mendengar suara keras, ibu gue tiba-tiba sudah berada di posisi membuka kamar gue. "Kenapa nak? Kok keringetan gitu?"

"A.. a..nu ma.. aku denger suara orang ngetok dari de.. depan pintu ruang tamu. Padahal kan ga ada yang bukain pager depan." Jawab gue sambil terengah-engah.

"Ohh.. mungkin itu temen mama. Dia dari kecil emang iseng, suka ngerjain gitu." Ibu gue tampak santai menjawabnya.

Masih shock karena kejadian tadi, gue berusaha mencerna jawaban dari nyokap gue. Temen? Mana ada orang umur segitu yang kelakuannya kekanakan seperti itu. Belum sempet gue nanya, tiba-tiba ibu gue bilang, "Mama ambilkan minum dulu ya nak." Sambil menutup pintu dan berlalu.

"Aneh banget.." Berusaha menghilangkan ketakutan gue, gue ambil HP dan iseng membuka social media. Masih disaat nge-scroll layar HP, tiba-tiba ada sebuah pesan Whatsapp yang masuk menutupi sedikit bagian atas layar HP gue. Pesannya berbunyi:

'Kak, mama nanti pulang sekitar jam 10:30 ya, kamu kalau mau makan, pesen online aja.'

Comments