Menyesal Itu Akhir Datangnya


Hari sabtu kemarin, gue jalan-jalan bareng keluarga ke mall. Dikarenakan hari sabtu, tentu mall akan selalu rame, apalagi kalo malem. Setiap lo baru saja menapakkan salah satu kaki melewati pintu masuk, pasti lo akan disambut dengan riuh langkah kaki ratusan manusia di dalamnya. Mungkin gue dan keluarga gue termasuk tipe orang yang kalo pergi ke suatu tempat, selalu punya maksud dan tujuan yang pasti. Mangkanya kami jarang sekedar pergi ke mall dengan niat jalan-jalan. Kebetulan, gue nganterin keluarga gue ke suatu acara di dalem mall itu.

Semakin gue jalan ke arah pusat, semakin rame pula manusia yang berkumpul. Bahkan, sangking sesaknya, jalan jadi susah dan sering tersenggol oleh orang lain. Gue heran, “Kenapa rame banget yak, emang ada apaan sih? Biasanya juga ga separah ini.”

Setelah gue telusuri sejenak, ternyata ada acara yang meyediakan segala jenis brand dengan harga yang relatif murah dari harga aslinya. Tidak mengagetkan, acara yang menyediakan diskon pasti akan didatangi banyak orang dong. Dari sinilah, ada hal yang membuat gue bingung sekaligus senang hari ini.

Karena gue termasuk orang yang males berdesak-desakan, gue melipir ke pinggir. Biar ga kena senggol orang-orang. Naasnya, keluarga gue yang tertarik dengan acara itu meninggalkan gue sendirian. Ga masalah. Kebetulan di deket sini ada cafe. Gue bisa nunggu sambil ngopi di sana. Pikir gue.
Setelah memesan kopi, sambil menunggu, gue bermain HP. Mengecek satu-satu pesan yang dikirimkan oleh temen gue. Di sela-sela kegiatan, kopi yang gue sudah datang. Wah, bau kopinya enak nih.

Ga lama kemudian, tiba-tiba ada cewek yang jalan ke arah meja gue. Mukanya lonjong, kulitnya putih, rambutnya pendek sepundak; pakaiannya warnanya putih, bercelana hitam, dan bersepatu hitam juga. “Kak maaf, apa kakak-nya sendirian?” Tanya cewek yang berada di depan meja gue sekarang.

“Oh iya, saya sendirian. Kenapa?” Jawab gue sambil mikir, siapa nih? Perasaan ga pernah kenal.

Cewek tadi tersenyum sambil bertanya, “Boleh aku duduk sini kak? Soalnya aku nunggu temen di acara itu. Tapi kemungkinan masih lama. Meja lain juga sudah penuh semua.”

”Oh iya, silahkan.”

Ya sudahlah ya. Kasian juga nih cewek ga dapet tempat.  Toh, habis ini gue juga mau cabut. Kata itu yang ada di dalam benak gue, sembari melihat cewek tadi menarik kursi dan duduk di atasnya.

Gue ga ada niat untuk mengakrabkan diri dengan cewek itu. Gue menganggap, kalo dia cuman mau duduk, dan ga mau diganggu ketenangannya oleh gue. Sehingga gue kembali asik mengotak-atik HP. Tapi sepertinya beda dengan yang dipikirkan cewek itu. Ia tiba-tiba mengajak ngobrol, “Maaf ya kak kalo ganggu. Kakaknya sendirian?”

“Iya santai aja. Gue habis ini juga mau cabut kok. Gue cuman nganter keluarga, tapi karena rame, jadinya nunggu disini. By the way, kenapa lo ga tertarik ke acara itu? Setahu gue, bukannya cewek demen acara gitu-gitu ya?” Gue berusaha untuk mencairkan suasana.

“Iya, kebetulan acaranya kurang menarik buatku kak.”

“Ohh.. emangnya ga ada yang lo cari di sana?”

“Tadi udah sempet liat sih, cuman setelah itu aku keluar, karna barang yang aku cari ga ada.”

“Hoo oke. Yaudah, santai aja”

Setelah lumayan lama berbincang-bincang, gue memutuskan untuk cabut. Karena mungkin, keluarga udah pada nunggu gue.

Selesai menghabiskan kopi, gue berpamitan. “Yaudah, gue cabut dulu ya. Kayaknya keluarga gue sudah nunggu.”

“Iyaa kak, makasih ya. Maaf kalau aku ganggu.”

“Iya santai, ga ganggu gue sama sekali kok.”

Jalanlah gue keluar cafe menuju tempat pameran yang tadi.

Sebenarnya ga ada masalah dengan pengalaman gue tadi. Cuman gue ga pernah aja secara tiba-tiba kenalan sampai nongkrong bareng cewek yang ga gue kenal sebelumnya. Dan, beruntungnya gue adalah, cewek tadi cantik lo haha. Jarang-jarang kan ada cewek cantik yang dengan murah hatinya mengajak kenalan duluan (ya meskipun karena numpang duduk doang sih).

Bodohnya, selama gue ngobrol sama cewek tadi, gue ga tanya siapa namanya dan apa nama social media-nya. Ya walaupun awalnya gue ga niat sejauh itu sih. Cuman setelah gue pikir sekarang, sayang banget ya kesempatan tadi gue lewatkan.

Begitulah cerita gue dan mungkin bisa dibilang sekarang gue menyesal.

Oh ya, mungkin gue kasih kata mutiara sebelum gue akhiri blog hari ini. Biar keren kayak diblog-blog lain, hehe.

Lakukalah setiap kesempatan dengan sebaik mungkin, karena mungkin kesempatan itu ga bakal ada lagi.

Sekian…

Comments